Jumat, 13 Maret 2015



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang dibuat untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar yang berjudul” Manusia Dan Peradaban. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Namun meskipun demikian, kami sudah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini mencapai sasaran yang diharapkan.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini diantaranya kepada Dosen kami Bapak H.Usep Suhabudi, M.M  yang telah membimbing kami selama ini, dan juga kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan  makalah ini masih terdapat banyak  kekurangan. Untuk itu, Penulis tidak menutup kemungkinan akan adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk penulis dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan dan dapat dijadikan pedoman bagi kita semua dalam pembuatan makalah berikutnya.  





Sumedang,    Desember 2013
Penulis,



AI NURHAYATI






BAB I
PENDAHULUAN
  1.1            Latar Belakang masalah
Manusia merupakan sebangsa binatang.Dia memiliki banyak kesamaan dengan binatang lainnya. Pada saat yang sama manusia memiliki banyak ciri yang membedakan dirinya dengan binatang lainnya, dan ciri-ciri ini menempatkannya lebih unggul daripada binatang. Ada ciri-ciri utama yang mendasar, yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.Sifat-sifat manusiawi manusia ditentukan oleh ciri-ciri ini. Ciri-ciri ini, yang juga menjadi sumber dari apa yang dikenal sebagai budaya manusia, berkaitan dengan dua hal. Yaitu, sikap dan kecenderungan.
Dengaan sikap dan kecendurungan inilah sifat manusiawi manusia merefleksikan dirinya sebagai organism yang berkebudayaan dan ber peradaban. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan  dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial.Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.Dinamika peradaban dan kebudayaan yang di jalankan oleh manusia dewasa ini telah melahirkan pola yang berbeda sesuai dengan evolusinya yang di dukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu pengetahuan dan teknologi iinilah yang kemudian berpengaaruh besar terhadap perubahan kebudayaan dan polarisasi peradaban.
Disisi lain kebudayaan dan peradaban modern menegaskan pola baru yang di jalankan oleh manusia, dimana manusia yang beradab cenderung telah hilang nilai – nilainya bagi kebanyakan orang. Disamping itu juga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meminimalisir peranan manusia untuk melakukan banyak hal dan disisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dan tekknologi mengancam runtuhnya peradaban modern, hal ini di akibatkan Karenna pennghancuran yang di ciptakan oleh kebudayaan modern yang menakutkan bagi sebagian kalangan manusia. Hal ini merupakan hukum alam seperti apa yang di sampaikan oleh Abu ala maududi dalam bukunya yang berjudul penjajahan peradaban sebagai berikut;
"Salah satu dari keistimewaan alam semesta ini ialah dia tidak akan pernah berhenti.Dalam system itu terdapat gerak yang berjalan terus, perubahan dan daur yang berkesinambungan.Semua benda selamanya mengalami kehancuran, bangunan – bangunan pasti runtuh yang semula lurus pasti akan bengkok, yang tinggi akan meluncur turun demikian juga sebaliknya."


1.2       Rumusan Masalah
1.      Apa hakikat peradaban?
2.      Bagaimanakah manusia sebagai makhluk dan masyarakat adab ?
3.      Bagaimanakah evolusi budaya dan wudud peradaban dalam kehidupan sehari-hari?
4.      Bagaimanakah dinamika peradaban global pada kehidupan manusia?

1.3       Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui hakikat peradaban
2.      Menjelaskan manusia sebagai makhluk dan masyarakat adab
3.      Mengeetahui evolusi budaya dan wudud peradaban dalam kehidupan sehari-hari
4.      Menjelaskan dinamika peradaban global pada kehidupan manusia

1.4       Sistematika Pembahasan
·         Hakikat Peradaban
·         Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
·         Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya.
·         Dinamika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia.



BAB II
PEMBAHASAN
(Manusia Dan Peradaban).

A.        Hakikat Peradaban
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.Prof. Dr. Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) menggunakan istilah civilization (peradaban) merupakan prinsip – prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi hukum yang di tunduki secara bersama pula.
1)      Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
2)      Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan.


B.    Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda.Kebudayaan merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa.Adab artinya sopan.Manusia sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan karsa.Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal).
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Nurcholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat madani.Nurcholis majid menyebut masyarakat madani (civil society) yaitu suatu masyarakat yang berbudi luhur, berakhlak mulia, dan berperadaban, dengan ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan.Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah (Budi Munawar Ranchman. 2011:183). Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari), keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

C.        Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya.
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi. Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan budi daya manusia dalam menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya.Dengan potensi akal dan budi inilah manusia menaklukkan alam.Manusia menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam.Manusia menciptakan kebudayaan.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Pandangan sebagian ahli materialisme memandang bahwa evolusi kebudayaan hadir karena ketundukan manusia terhadap pola produksi dan alat – alat produksi atau secara umum pengendalian sifat hewani manusia dan jasmani manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sementara pandangan lainya seperti yang di kemukakan oleh murtadha muntahhari ( 2002 ) dalam bukunya yang berjudul Manusia Dan Alam Semesta. Bahwa sifat hewani dan sifat manusiawi manusia telah menjadi satu kesatuan yang berevolusi yang menjadikan manusia sebagai organism yang memiliki tindakan dan kecendurungan. Selanjutnya manusia marupakan manusia yang memiliki pengetahuan dan beragama dengan istilah lain memiliki kebutuhan spiritual, sehingga dalam perkembanganya budaya manusia akan berevolusi ketingkat dimana pembebasan manusia dari ketundukannya terhadap alat – alat produksi dan perekonomianya tadi menjadi masyarakat yang terus memenuhi kebutuhan ideology dan agamanya atas dasar tuntutan sifat manusiawinya tadi. Itulah titik evolusi kebudayaan manusia di masa depanya menurut murtadha muntahhari.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang didirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, sphinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat.
Mengacu pada pandangan Nurcholish Madjid wujud peradaban dalam masyarakat social budaya telah di contohkan oleh masyarakat madina pada masa Nabi SAW dengan tercipnya masyarakat egaliter dimana antara kemajemkan masyarakat yang ada di madinah telah melahirkan saling menghormati dan tidak membedakan manusia berdasarkan ras dan warna kulitnya, hal lain yang menjadi ciri khas kehidupan social budaya yang merefleksikan wujud masyarakat ber peradaban pada masa itu dimana tingkat partisipatis dan kebersamaan yang tinggi serta terciptanya demokrasi atas dasar musyawarah bersama. ( Budy Munawar Racman 2011: 183 - 184 )
Dari paparan di atas merefleksikan peradaban dalam ruang lingkup sosial budaya masyarakat. Selanjutnya, bidang sosial budaya mengubah banyak aspek dalam sejarah peradaban manusia itu sendiri. Bidang sosial budaya mencakup sistem kekuasaan, sistem kepercayaan, tulisan perhubungan, dan organisasi sosial yang dibentuk kala itu
Kemabli ke evolusi budaya dalam tinjauan historis.gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri) gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.

D.        Dinamika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia.
Menurut nurcholis madjid dalam risalah singkatnya yang di tuangkan dalam Nilai – nilai dasar perjuangan, menerangkan bahwa manusia di ciptakan sebagai mahluk tertinggi dengan di bekali kemampuan spiritual ( iman ), dan kemampuan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menusia menyangkut alam dan manusia, sehingga tugas manusia ialah bagaimana menciptakan sejarah.Selanjutnya nurcholis manjdid mengatakan bahwa alam memiliki perubahan dan perkembangan.Sehingga saya simpulkan bahwa perubahan dan perkembangan inilah yang memungkinkan terciptanya evolusi dan dari sejarah yang di ciptakan oleh manusia meninggalkan kebudayaan dan nilai – nilai maupun tradisi yang ada di masyarakat tersebut.
Gelombang ketiga yang di tandai dengan revormasi dalam bidang komunikasi melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the global village (kampung global).Kita sekarang berada pada gelombang ketiga atau masa revolusi informasi. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20 tahun mendatang.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
  1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
  2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
  3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
  4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
  5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
  6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
  7. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
  8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
  9. Perubahan dari utara ke selatan.
  10. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan. 
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi itu sendiri.Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
Ø    Hilir mudiknya papal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia diseluruh dunia.
Ø  Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan Internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakkan massa semacam turisme,memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Ø  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internacional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasioanal, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Ø  Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, serta transmisi berita dan olahraga internacional. Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Ø  Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinacional, inflasi regional, dan lain-lain.



BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Peradaban merupakan organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada taraf kompleksitasnya. peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini.Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era peradaban informasi.Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi.Di era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.

B.         Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang dimiliki sehingga tercipta apa yang namanya egaliter, selalu menciptakan kebersamaan sehingga tercipta masyarakat yang berperan aktif dalam rangka terwujudnya kesejahteraan bersama, serta megedepankan sikap musyawarah secara objektif dalam mengambil keputusan bersama. Sehingga apa yang di cita – citakan untuk mewujudkan masyarakat madani ( civil society ) atau masyaraka ber peradaban dapat terwujud.







Sumber